Berani Baca: Peternakan

Live Highlights :
Tampilkan postingan dengan label Peternakan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peternakan. Tampilkan semua postingan

Cara Ternak Kambing yang baik

Senin, 08 Oktober 2012

Jual beli kambing memiliki prospek yang bagus saat ini. Salah satu jenis kambing yang bisa dijadikan sebagai komoditi adalah kabing etawa. Apalagi ketika musim kurban tiba, begitu banyak permintaan dari konsumen. Agar memperoleh kambing yang bagus, maka tahap awal yang harus diperhatikan adalah pembibitan. Untuk memperoleh bibit kambing yang sehat, usahakan mendatangi penjual yang terpercaya dan mau memberikan garansi kesehatan.

Usaha kambing memiliki prospek usaha yang sangat bagus, mengingat kebutuhan masyarakat kita terhadap daging kambing cukup tinggi. Banyak warung makan maupun restoran yang menyediakan menu daging kambing sebagai pilihan utama, seperti warung sate, gulai, tongseng, dll. Selain itu, kotoran kambing bisa dimanfaatkan pula sebagai pupuk alami. Sehingga banyak hal yang bisa dieksplorasi untuk menjalankan usaha ternak kambing.

Terdapat tiga hal utama yang harus diperhatikan masyarakat yang ingin menekuni usaha ternak kambing, yaitu pembibitan, makanan, dan pengelolaan.

1. Pemilihan Bibit Kambing
Bibit kambing tergantung konsep awal usaha, apabila ingin menjual daging maka pilihan tepat ada pada jenis kambing kacang, sedangkan jika ingin menjual susu maka pilihan pada kambing etawa. Umumnya kriteria bibit kambing yang baik yaitu sehat, bulu bersih, tidak cacat, dan mampu beradapatasi dengan baik.

Calon Kambing Induk memiliki kriteria:
- Tubuh besar namun tidak mengalami kegemukan, dada lebar dan dalam, serta posisi pinggang dan punggung lurus;
- Tidak liar dan kondisi mata ramah;
- Bertumit agak tinggi dan berkaki lurus;
- Kondisi gigi lengkap agar makan rumput dengan baik;
- Memiliki dua puting.

Calon Kambing Pejantan memiliki kriteria:
- Kaki kuat dan tegak;
- Memiliki usia 1,5 – 3 tahun;
- Tubuh panjang dan besar;
- Aktif dan mempunyai libido yang tinggi;
- Dada lebar.

2. Makanan Kambing
Makanan kambing yang baik berasal dari dedaunan sebagai menu utama dengan tambahan bungkil kedelai dan kelapa, dedak, vitamin dan tepung ikan. Jenis dedaunan yang diberikan seperti rumput kayangan, daun nangka, daun lamtor, dll. Dedaunan yang diberikan usahakan mencapai 15% berat badan, agar kondisi kambing tetap sehat dan gemuk.

3. Pengelolaan kambing
Sediakan kandang minimal masing-masing kambing 1,5 m2. Untuk kambing penjantan dipisahkan kandangnya dengan ukuran lebih besar 2 m2. Usahakan tinggi kandang 2 kali tinggi ternak.

Selain itu untuk mencegah terjadinya penyakit, kita harus berikan obat cacing untuk menghindari parasit pada dalam tubuh, serta sering dimandikan agar terhindar dari parasit yang menempel pada kulit tubuh. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, usahakan kambing induk beranak 3 kali setiap 2 tahun. 

Untuk itu terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan peternak:
- Kambing yang telah dewasa ketika berumur 6–10 bulan, kawinkan pada umur 10-12 bulan disaat berat badan kambing mencapai 60 kg;
- Lama birahi kambing sampai 30-45 jam, dan akan berulang selam 20 hari kemudian;
- Keadaan  kambing disaat birahi memuncak yaitu nafsu makan kurang, ekor dikibas-kibaskan, sering kencing.

Agar terhindar dari serangan penyakit maka harus diperhatikan akan kebersihan kandang, gizi makanan, serta pemberian vaksinasi. Penyakit-penyakit yang sering dialami kambing yaitu kudis, cacingan, kembung, dll.

LINK to WATCH THE GAME

Cara Ternak Ikan Lele di Kolam

Minggu, 07 Oktober 2012

Ternak lele saat ini sangat menjanjikan dengan banyaknya restoran-restoran yang menyajikan lele sebagai salah satu menu unggulan. Oleh karena itu, apabila ternak lele dikelola dengan baik, maka bisa menambah pundi-pundi uang.

Banyak kita jumpai di beberapa daerah yang membudidayakan ikan lele dengan menggunakan terpal. Pastinya teknik ini akan menghabiskan dana yang lebih ringan daripada harus susah payah menggali tanah untuk membuat kolam. Namun pada kesempatan kali ini, kami akan jelaskan bagaimana tata cara budidaya lele baik menggunakan kolam tanah, terpal, maupun drum.

1. Budidaya di kolam tanah
Tahapan awal cukup menggali tanah untuk area kolam sedalam 120 cm dengan ukuran 2x3 meter.  Masukkan air yang tidak tercemar limbah ke dalam kolam baik berasal dari sumur maupun sungai setinggi 80 cm. Untuk menghasilkan makanan lele yang alami sebar urea, pupuk kandang, tsp lalu biarkan selama 1 minggu agar membentuk plankton-plankton. Air di dalam kolam harus dalam keadaan diam, karena lele rentan dengan air yang selalu berganti-ganti. Kondisikan kolam layaknya kehidupan alami di sungai dengan memperbanyak tanaman air seperti ganggang, kangkung, teratai. Jangan berikan pakan dulu selama 1 minggu, biarkan lele makan pakan alami yang sebelumnya telah kita buat.

Kemudian, masukkan benih-benih ikan lele berukuran ibu jari sekitar 350-400 ekor. Sebelum benih tersebut disebar ke kolam, usahakan benih telah dibersihkan dari hama dengan merendam ke kalium permanganat berdosis 35 g/m2 selama 1 hari atau formalin berdosis 25 mg/l selama 15 menit. Tebar ikan lele ketika udara tidak panas, bisa pada pagi maupun sore hari. Benih jangan langsung serta merta dimasukkan ke dalam kolam, lakukan aklimatisasi (dicelupkan lalu diangkat kembali) secara berulang-ulang agar ikan lele bisa beradaptasi dengan suhu air.

Setiap dua hari kita harus memberikan pakan berupa pelet. Terkadang berikan juga porsi tambahan berupa jeroan ayam yang dilembutkan. Menu tambahan ini mampu membuat ikan lele semakin gemuk. Apabila hanya mengkonsumsi pelet, maka kebutuhan pakan sekali panen 30 karung pelet. Namun, apabila ditambah menu tambahan maka membutuhkan 50 kg jeroan ayam, sedangkan pelet hanya butuh separuhnya. Periode panen lele lebih cepat dibandingkan jenis ikan yang lain. Lele hanya membutuhkan 50 hari sekali panen, sedangkan ikan lain seperti gurami butuh 8 bulan.

2. Budidaya di dalam kolam plastik
Tahapan awal cukup menggali tanah untuk area kolam sedalam 30 cm dengan ukuran 2x3 meter, lalu masukkan terpal ke dalam galian tersebut. Tambahkan tinggi kolam 30 cm dari permukaan tanah dan tutup sebagian atap kolam bertujuan melindungi ikan lele dari hujan dan panas. Kelola kolam tersebut seperti kita membudidayakan ikan lele di kolam tanah.

3. Budidaya di dalam drum plastik
Untuk pengelolaan kolam dan pemberian makan sama seperti di atas. Namun karena keterbatasan isi drum maka sesuaikan jumlah ikan lele yang akan disebar, umumnya 100-300 ekor.

Kondisi alam yang harus diperhatikan yaitu disaat hujan karena bisa menurunkan kadar keasaman air kolam.

LINK to WATCH THE GAME

 
© Copyright Berani Baca 2010 -2013 [La Liga Spain]
Footstrim - Digitalaser - Blue Moon - Olaguide - Greek Says - Eagle Home - Kanhoorx - Love Goal - Hot Goal - Witchygodmother - Modernorthoprax